MAKALAH
PENGANTAR BISNIS
BISNIS IMPIAN RUMAH MAKAN “BON TRAVEIL DE RESTAURANT”
Dalam Rangka
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Nama Dosen: Sri Rakhmawati
Oleh:
Frisky Melanda (22217443)
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN
AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam bisnis.
Harapan saya semoga makalah
ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga
saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Makalah ini saya akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena
itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Depok, 16 Januari 2017
Frisky Melanda
A.
Sejarah
Pembuatan Bisnis Rumah Makan “bon traveil de restaurant”
Rumah makan
adalah istilah umum untuk menyebut usaha gastronomi yang menyajikan hidangan
kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan tersebut
serta menetapkan tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya. Meski pada
umumnya rumah makan menyajikan makanan di tempat, tetapi ada juga beberapa yang
menyediakan layanan take-out dining dan delivery service sebagai salah satu
bentuk pelayanan kepada konsumennya. Rumah makan biasanya memiliki spesialisasi
dalam jenis makanan yang dihidangkannya. Sebagai contoh yaitu rumah makan
chinese food, rumah makan Padang, rumah makan cepat saji (fast food restaurant)
dan sebagainya. Di Indonesia, rumah makan juga biasa disebut dengan istilah
restoran. Restoran merupakan kata resapan yang berasal dari bahasa Perancis
yang diadaptasi oleh bahasa inggris; "restaurant" yang berasal dari
kata "restaurer" yang berarti "memulihkan".
Menurut Wojowasito dan Poerwodarminto (Marsyang,
1999:71) mengklasifikasikan restoran atau rumah makan menjadi beberapa tipe,
antara lain:
·
A’la Carte Restaurant: adalah restoran
yang mendapatkan izin penuh untuk menjual makanan lengkap dengan banyak variasi
di mana tamu bebas memilih sendiri makanan yang mereka inginkan. Tiap-tiap
makanan di dalam restoran ini memiliki harga sendiri-sendiri.
·
Table D ‘hote Restaurant: adalah suatu
restoran yang khusus menjual menu table d’hote, yaitu suatu susunan menu yang
lengkap (dari hidangan pembuka sampai penutup) dan tertentu, dengan harga yang
telah ditentukan pula.
·
Coffee Shop atau Brasserei: adalah suatu
restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat di mana tamu
biasanya berhubungan dengan hotel, suatu tempat di mana tamu bias mendapatkan
makan pagi. makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang cukupan.
Pada umumnya system pelayanannya adalah dengan American service di mana yang
diutamakan adalah kecepatannya. Ready on plate service, artinya makanan sudah
dtatur dan disiapkan di atas piring. Kadang-kadang penyajiannya dilakukan
dengan cara buffet atau prasmanan.
·
Cafetaria atau Cafe: adalah suatu
restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti isi),
kopi dan teh. Pilihan makanannya terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol.
·
Canteen: adalah restoran yang
berhubungan dengan kantor, pabrik, dan sekolah, tempat di mana para pekerja
atau pelajar biasa mendapatkan makan siang atau coffe break, yaitu acara minum
kopi disertai makanan kecil atau selingan jam kerja, jam belajar ataupun dalam
acara rapat-rapat dan seminar.
·
Continental Restaurant: suatu restoran
yang menitik beratkan hidangan continental pilihan dengan pelayanan elaborate
atau megah. Suasananya santai, susunannya agak rumit, disediakan bagi tamu yang
ingin makan secara santai.
·
Carvery: adalah suatu restoran yang
berhubungn dengan hotel di mana para tamu dapat mengisi sendiri hidangan
panggang sebanyak yang mereka inginkan dengan harga hidangan yang sudah
ditetapkan.
·
Dining Room: terdapat dihotel kecil,
motel atau inn. merupakan tempat yang tidak lebih ekonomis daripada tempat
makan biasa. Dining room pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal
di hotel itu, namun yang terbuka bag! para tamu dari luar.
·
Discotheque: ialah suatu restoran yang
pada prinsipnya berarti juga tempat dansa sambil menikmati alunan musik.
Kadang-kadang juga menampilkan live band. Bar adalah salah satu fasilitas utama
untuk sebuah discotheque. Hidangan yang tersedia umumnya berupa snack.
·
Fish and Chip Shop: ialah suatu restoran
yang banyak terdapat di Inggris, di mana kita dapat membeli macam-macam kripik
(chips) dan ikan goreng, biasanya berupa ikan Cod, dibungkus dalam kertas dan
dibawa pergi . jadi rnakanannya tidak dinikmati di tempat itu.
·
Grill Room (Rotisserie): adalah suatu
restoran yang menyedikan bermacam-macam daging panggang. Pada umumnya antara
restoran dengan dapur dibatasi dcngan sekat dinding kaca sehingga para tamu
dapat memilih sendiri potongan daging yang dikehendaki dan melihat sendiri
bagaimana memasaknya. Grill room kadang-kadang disebut juga sebagai steak
house.
·
Inn Tavern: Inn tavern ialah suatu
restoran dengan harga cukupan yang dikelola oleh perorangan di tepi kota.
Suasananya dibuat dekat dan ramah, dengan tamu-tamu. Sedangkan hidangannya
lezat-lezat.
Ide bisnis impian rumah makan “bon travail de restaurant” berawal saat menonton kartun yang berasal dari jepang. Rumah makan impian ini mengusung ide dari kartun tersebut. Ide ini menyatukan dua restoran yang ada di kartun tersebut. Salah satu restoran merupakan restoran mewah yang menyediakan masakan prancis serta memiliki tipe table d’hote restaurant dan yang lainnya merupakan rumah makan sederhana yang menyediakan masakan rumah khas jepang serta memiliki tipe inn tavern. Dengan menggabungkan kedua restoran tersebut maka terciptalah rumah makan impian yang ingin saya buat.
Rumah makan ini
memiliki konsep yang unik, yaitu menyatukan restoran prancis dengan rumah makan
yang ada di jepang. Dan juga di rumah makan ini, konsumen dapat memilih bahan
sendiri dan dapat memesan makanan dan minuman di luar menu yang tersedia dengan
catatan bahan-bahan yang diminta tersedia
di dapur.
B.
Proses
Bisnis
Rumah makan
Selasih memiliki core process, dimana proses tersebut merupakan proses
terpenting untuk mencapai tujuan Selasih:
o
Finance:
mempunyai peran penting untuk semua perusahaan karena selain mengontrol
keuangan, pada proses ini juga memanajemen pengeluaran atau pemasukan sehingga
efektif digunakan oleh perusahaan.
o
HRD:
mengatur dan mengelola sumber daya manusia yang ada untuk memaksimalkan
performa perusahaan. Jika pada bagian ini mengalami permasalahan maka
memungkinkan semua kegiatan yang ada dalam perusahaan akan tidak maksimal, hal
ini dikarenakan HRD merupakan bagian yang bertanggung jawab atas kinerja tenaga
kerja yang ada.
o
Produksi:
bertanggungjawab terhadap ketersediaan makanan dan minuman yang akan disediakan
kepada pelanggan. Tanpa adanya bagian ini semua bagian yang ada tidak akan
berarti lebih.
C.
Cara
Penjualan
1.
Cara
menjual ke konsumen
·
Membuat
kegiatan pre-opening dan grand opening
Kegiatan promosi rumah makan bisa menggunakan banyak cara. Salah satunya
ada dengan membuat pre-opening selama satu minggu dengan mengundang orang-orang
tertentu. Lalu, dilanjutkan dengan membuat grand opening untuk umum.
·
Membuat
brosur
Brosur merupakan salah satu kegiatan promosi paling efektif yang sering
dilakukan banyak rumah makan.
·
Memberikan
pelayanan yang terbaik
Pelayanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas atau
tidaknya sebuah rumah makan. Maka dengan memberikan pelayanan yang terbaik bisa
dikatakan bahwa rumah makan impian ini sudah mempunyai kualitas tersendiri.
2.
Harga
Harga yang ditawarkan oleh rumah makan ini cukup terjangkau untuk kalangan
menengah ke atas. Perkiraan harga sekitar Rp 50.000 ke atas. Harga ini dilihat
dari bahan yang digunakan, pelayanan yang diberikan, serta kebersihan rumah
makan.
3.
Daerah
Daerah yang menjadi target penjualan rumah makan ini adalah daerah
perkotaan yang ramai. Karena rumah makan ini memiliki menu utama makanan
prancis yang jarang ditemui di sini, maka untuk sementara target penjualan
berada di daerah perkotaan
4.
Menu
dan Bahan
Beberapa menu yang ingin ditawarkan dari rumah makan
impian ini adalah:
a.
Terrine of Nine Vegetables
Merupakan masakan prancis yang mengutamakan 9 bahan sayuran yaitu kubis,
wortel, okra, timun jepang, kembang kol, jagung putren, asparagus putih,
asparagus hijau, dan labu kuning.
b.
Chou Farci
Merupakan masakan rumahan yang sering dimasak di prancis yang memiliki
ciri khas daging yang dilapisi oleh daun kol.
c.
Soupe à l'oignon
Makanan khas Perancis ini adalah sup yang terbuat dari kaldu daging sapi
dicampur dengan bawang putih, disajikan dengan parutan keju dan suiran daging
ayam di atasnya. Sup ini sudah ada sejak abad ke-18 dan baru populer di dunia
sejak tahun 1960-an.
d.
Café
au lait
Sebuah café au lait secara tradisional cara Perancis mempersiapkan kopi dengan susu. Rahasia kopi Perancis yang baik adalah biji kopi. Anda dapat menyeduh apapun dalam pers Perancis, tetapi Anda tidak akan mendapatkan kopi besar dari itu tanpa biji yang besar.
D.
Kelebihan
dan Kekurangan
1.
Kelebihan
·
Memiliki
suasana rumah makan yang nyaman
·
Memiliki
menu utama masakan prancis yang jarang ditemui
·
Memiliki
konsep rumah makan seperti di jepang
·
Harga
yang terjangkau
·
Dapat
dinikmati semua kalangan
·
Bahan-bahan
yang segar
·
Dapat
memilih sendiri bahan yang diinginkan
·
Memiliki
pelayanan yang baik
·
Kebersihan
terjaga
·
Terdapat
wifi
·
Terdapat
menu yang berasal dari jepang seperti bento dan nasi don
·
Banyak
variasi menu
2.
Kekurangan
·
Banyak
konsumen yang masih kurang familiar dengan masakan prancis
·
Masih
banyak konsumen yang memilih masakan yang sudah familiar dengan lidahnya
E.
Permintaan
Negatif
Permintaan
negatif, adalah jika sebagian besar pasar tidak menyukai produk tertentu dan
bahkan orang bersedia mengeluarkan uang untuk menghindarinya.
Jika rumah makan
ini mengalami permintaan negatif, maka yang harus dilakukan adalah menganalisa
mengapa pasar tidak menyukai produk tersebut dan apakah program pemasaran yang
terdiri dari perancangan ulang produk, harga yang lebih rendah, promosi yang
lebih baik, dan dapat mengubah keyakinan dan perilaku pasar. Lalu meningkatkan
kegiatan promosi seperti menyediakan tester makanan dan minuman yang dijual
oleh rumah makan ini.
F.
Permintaan
Positif
Permintaan
negatif, adalah jika sebagian besar pasar menyukai produk tertentu dan bahkan orang
bersedia mengeluarkan uang untuk membelinya.
Jika rumah makan
ini mengalami permintaan positif, maka yang harus dilakukan adalah meningkatkan
pelayanan serta kegiatan promosi, dan juga menambah variasi menu baru agar
konsumen tidak bosan dengan menu yang ditawarkan oleh rumah makan ini serta
menambah pekerja agar pelayanan semakin maksimal.
G.
Permintaan
Tidak Teratur
Permintaan tidak
teratur, adalah terdapatnya permintaan yang berubah-ubah secara musiman atau
harian bahkan setiap jam, sehingga menimbulkan masalah kelebihan atau kekurangan
kapasitas.
Jika rumah makan
ini mengalami permintaan tidak teratur, maka yang harus dilakukan adalah
mencari jalan untuk mengubah pola permintaan yang sama melalui penetapan harga
yang fleksibel, promosi dan insentif lainnya. Ini yang disebut dengan
synchromarketing.
H.
Permintaan
Teratur
Permintaan
teratur, adalah terdapatnya permintaan yang tidak berubah-ubah secara musiman
atau harian bahkan setiap jam, sehingga tidak menimbulkan masalah kelebihan
atau kekurangan kapasitas.
Jika rumah makan
ini mengalami permintaan teratur, maka yang harus dilakukan adalah mempertahankan
permintaan teratur dari konsumen tersebut dan meningkatkan kegiatan yang
lainnya untuk mencegah adanya permintaan tidak teratur yang dapat merugikan
rumah makan ini.
I.
Permintaan
Penuh
Permintaan
penuh, adalah bila perusahaan mengalami kepuasan dengan volume bisnis mereka.
Jika rumah makan
ini mengalami permintaan penuh, maka yang harus dilakukan adalah mempertahankan
tingkat permintaan saat ini ditengah perubahan preferensi konsumen dan
peningkatan persaingan.
J.
Permintaan
Tidak Penuh
Permintaan tidak penuh, adalah bila perusahaan tidak
mengalami kepuasan dengan volume bisnis mereka.
Jika rumah makan ini mengalami permintaan tidak penuh,
maka yang harus dilakukan adalah meningkatkan tingkat permintaan saat ini
ditengah perubahan preferensi konsumen dan peningkatan persaingan.
K.
Permintaan
Musiman
Permintaan
kadang datang sesuai dengan musimnya. Sebagai contoh, musim Sepak Bola Piala
Dunia, perusahaan garmen akan berusaha untuk memproduksi pakaian yang berbau
tim Sepak Bola. Produksi akan dilakukan sebelum datangnya euphoria yang semakin
besar. Sama halnya dengan rumah makan ini, diperlukan persediaan agar dapat
memenuhi keinginan konsumen disaat musim itu.
L.
Permintaan
Tidak Musiman
Permintaan tidak
musiman merupakan permintaan yang tidak sesuai musim. Jika rumah makan ini
mengalami permintaan tidak musiman, maka yang harus dilakukan adalah
mempertahankan menu yang disukai oleh konsumen dan menambah variasi menu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar