PERUSAHAAN
DAN LINGKUNGANNYA
1.
Pengertian Perusahaan
Perusahaan
adalah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau
badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi
kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan
menggabungkan berbagai faktor produksi, yaitu manusia, alam dan modal. Kegiatan
produksi dan distribusi umumnya dilakukan untuk memperoleh laba. Namun ada juga
kegiatan produksi yang tujuannya bukan untuk mencari laba. Seperti yayasan
sosial, keagamaan, dll. Hasil suatu produksi dapat berupa barang dan jasa.
Menurut
Molengraaff, Pengertian Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan
secara terus-menerus, untuk memperoleh penghasilan, bertindak keluar, dengan
cara memperdagangkan, menyerahkan atau mengadakan perjanjian-perjanjian
perdagangan. Pengertian perusahaan disini tidak mempersoalkan tentang
perusahaan sebagai badan usaha, namun justru perusahaan sebagai perbuatan, jadi
terkesan hanya meliputi kegiatan usaha.
Pemerintah
Belanda pada waktu membacakan rencana undang-undang WvK di muka parlemen,
menerangkan bahwa Pengertian Perusahaan ialah keseluruhan dari perbuatan, yang
dilakukan secara tidak terputus-putus, dalam kedudukan tertentu, dengan
terang-terangan dan untuk mencari keuntungan (laba). Rumusan pengertian
perusahaan yang diberikan oleh pemerintah Belanda ini amat luas, sebab
pekerjaanpun masuk di dalamnya.
Menurut Polak, Pengertian Perusahaan dari
sudut komersil artinya baru dikatakan perusahaan apabila diperlukan perhitungan
laba rugi yang dapat diperkirakan dan dicatat dalam pembukuan. Yang dimaksud
dengan Laba adalah tujuan utama dari
setiap perusahaan, jika tidak demikian berarti bukan perusahaan dan tidak
mempersoalkan perusahaan sebagai badan usaha.
Pengertian Perusahaan Menurut Undang-undang
Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, sebagai berikut :
- Pengertian
Perusahaan merupakan setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap, terus menerus dan yang didirikan, bekerja serta
berkedudukan dalam wilayah negara Republik Indonesia yang bertujuan memperoleh
keuntungan (laba).
- Pengertian
Usaha adalah setiap tindakan, kegiatan atau perbuatan apapun dalam bidang
perekonomian yang dilakukan oleh setiap pengusaha untuk tujuan memperoleh
keuntungan (laba).
- Pengertian
Pengusaha adalah setiap orang atau persekutuan atau badan hukum yang
menjalankan suatu jenis perusahaan.
Dengan
demikian pengertian perusahaan seperti yang diungkapkan di atas menurut
undang-undang meliputi bentuk usaha (company) dan sekaligus juga sebagai jenis
usaha (business). Jadi dapat disimpulkan bahwa, Pengertian Perusahaan adalah
badan usaha yang menjalankan kegiatan di dalam bidang perekonomian (keuangan,
industri dan perdagangan), yang dilakukan secara terus-menerus atau teratur,
dengan terang-terangan dan dengan tujuan memperoleh keuntungan (laba).
Badan usaha yang dimaksud dapat dijalankan
oleh perorangan, persekutuan atau badan hukum. Disamping itu berdasarkan
undang-undang No.8, setiap perusahaan diwajibkan untuk membuat catatan keuangan
yang disimpan selama 10 tahun terhitung sejak akhir tahun buku perusahaan yang
bersangkutan.
2.
Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan
Tempat
kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan
perusahaan pada umumnya dipengaruhi oleh faktor kelancaran hubungan dengan
lembaga-lembaga lain seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan
dan sebagainya.
Letak
perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Letak
perusahaan dipengaruhi oleh faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan
terutama dalam kaitannya dengan biaya.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi letak perusahaan antara lain:
1. Harga
bahan mentah/bahan pembantu
2. Tingkat
upah buruh
3. Tanah
4. Pajak
5. Tingkat
bunga
6. Biaya
alat produksi
7. Biaya
atas jasa pihak ketiga
Jenis
letak perusahaan antara lain:
1. Letak
perusahaan yang terikat dengan alam, yaitu perusahaan yang pada umumnya karena
ketersediaan dan kemudahan bahan baku. Seperti perusahaan pertambangan, perkebunan,
pertanian, dll.
2. Letak
perusahaan yang terikat dengan sejarah, yaitu letak perusahaan yang hanya dapat
dijelaskan berdasarkan sejarah. Seperti perusahaan batik, kerajinan, dll.
3. Letak
perusahaan ditentukan oleh pemerintah, yaitu letak perusahaan yang ditentukan
oleh pemerintah berdasarkan pertimbangan keamanan, politik, kesehatan,dll.
Seperti, perusahaan bahan kimia, peternakan, dll.
4. Letak
perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, yaitu letak perusahaan
yang letaknya ditentukan berdasarkan faktor ekonomi yang mempengaruhinya.
Seperti, ketersediaan bahan mentah, ketersediaan tenaga air, ketersediaan
modal, ketersediaan tenaga kerja, transportasi, pasar dan kesesuaian iklim.
3.
Perusahaan dan Lembaga Sosial
Dalam
pendekatan ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan
adalah: perusahaan akan melakukan kegiatan produksinya hingga mencapai
tingkatkeuntungan maksimum. Berdasarkan pemisalan ini dapat ditunjukkan, pada
tingkat kapasitas produksi bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan
usahanya. Disisi lain perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang
menyediakan barangdan jasa bagi masyarakat jadi bukan untuk mencapai keuntungan
maximal tapi juga mempunyai tujuan membuka kesempatan kerja, pertimbangan politik
dan upaya pengabdian kepada masyarakat. Unit kegiatan seperti ini sering
disebut sebagai lembaga sosial seperti halnya lembaga sosial lainnya, misalkan
kehidupan keluarga, RT, Yayasan sosial, Koperasi, dan sebagainya.
a) Tujuan
Pendirian Perusahaan
Secara umum tujuan
pendirian perusahaan dapat dibedakan menjadi tujuan ekonomis dan tujuan sosial.
Ø Tujuan
ekonomis, berkenaan dengan upaya perusahaan untuk perusahaan mempertahankan
eksistensinya.
Contoh: perusahaan berupaya menciptakan
laba, menciptakan pelanggan, dan menjalankan upaya-upaya pengembangan dengan
memusatkanperhatian pada kebutuhan masyarakatdalam hal produk yang diiginkan,
kualitas, harga, kuantitas, waktu pelayanan, kegunaan produk, dan sebagainya.
Untuk keperluan tersebut dibutuhkan upaya inovatif yang berkesinambungan
sehingga perusahaan mampu mencapai competitive advantage dan comparative
advantage (berdaya saing tinggi) dalam jangka panjang.
Ø Tujuan
sosial, perusahaan diharapkan untuk memperhatikan keinginan investor, karyawan,
penyedia faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.
Kedua tujuan perusahaan tersebut saling mendukung
untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu memberikan kepuasan kepada
keinginan konsumen ataupun pelanggan.
b) Perusahaan
Sebagai Suatu Sistem
Sistem adalah suatu
kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi, baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu
sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi
barang dan jasa untuk mencapai tujuan tertentu, antara lain keuntungan,
pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun tanggung jawab sosial.
Tanggung jawab sosial perusahaan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan bisa diuraikan sebagai berikut:
-
Kepada Pemilik Modal dan Investor
-
Kepada lembaga penelitian
-
Kepada pekerja
-
Kepada konsumen/pelanggan
-
Kepada perantara
-
Kepada masyarakat
-
Kepada pemerintah
-
Kepada penyedia/pemasok bahan baku
-
Kepada pesaing
c) Sifat
Sistem Perusahaan
Sistem perusahaan memiliki beberapa
sifat berikut:
§ Kompleks
§ Sebagai
suatu kesatuan/unit
§ Sifatnya
beragam
§ Sifatnya
saling tergantung
§ Sifatnya
dinamis
d) Fungsi-fungsi
Perusahaan
Dalam mencapai tujuan
dikenal dua fungsi perusahaan, yaitu fungsi operasi dan fungsi manajemen. Bila
kedua fungsi tersebut dapat berjalan baik, perusahaan akan dapat menjalankan
operasinya dengan lancar, terkoordinasi, terintegrasi, dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan.
§ Yang
termasuk dalam fungsi operasi adalah:
a. Pembeli
dan Produksi
b. Pemasaran
c. Keuangan
d. Personalia
e. Akuntansi
f. Administrasi
g. Teknologi
Informasi/komputasi
h. Transformasi
dan komunikasi
i.
Pelayanan Umum
j.
Hukum/perundang-undangan dan Humas
Pembelian
dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia merupakan fungsi operasi utama
perusahaan, Dari ke sepuluh fungsi operasi tersebut, fungsi pembelian dan
produksi, pemasaran, personalia, dan keuangan merupakan fungsi operasi utama
perusahaan. Fungsi-fungsi operasi lainnya seperti akuntansi, administrasi,
teknologi informasi, transformasidan komunikasi, pelayanan umum dan hokum/
perundanga-undangan dan humas merupakan fungsi operasi penunjang.
§ Yang
termasuk dalam fungsi manajemen adalah:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengendalian
e) Ciri-ciri
Perusahaan
Ciri-ciri perusahaan
mencerminkan kekhasan yang membuat perusahaan bersangkutan mudah dikenali. Pada
umumnya ciri-ciri perusahaan berkenaan dengan variabel-variabel berikut:
1. Operatif
Dalam hal ini, pada
sebuah perusahaan, dijumpai adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan
kegiatan produksi, penyediaan, ataupun pendistribusian barang atau jasa.
2. Koordinatif
Untuk mencapai
tujuannya, diperlukan koordinasi agar senua bagian dalam perusahaan dapat
bergerak ke arah yang sama dan saling mendukung satu sama lain.
3. Regular
Dalam upaya mencapai
kesinambungan perusahaan, diperlukan keteraturan yang dapat mendukung
aktivitasnya agar dapat selalu bergerak maju.
4. Dinamis
Lingkungan selalu
berubah. Agar dapat bertahan terus, perusahaan harus mampu mengikuti dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut.
5. Formal
Untuk memenuhi keadan
ini, perusahaan selaku pelaku kegiatan ekonomi harus merupakan lembaga resmi
yang terdaftar di pemerintah serta tunduk kepada peraturan-peraturan yang
berlaku setelah memenuhipersyaratan pendiriannya.
6. Lokasi
Dalam hal ini
perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara
geografis jelas.
7. Pelayanan
Bersyarat
Dalam menghasilkan
barang dan jasa, perusahaan terkait dengan tujuannya. Dalam hal ini perusahaan
menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
memerlukannya dan bersedia serta mamapu membelinya, sehingga perusahaan bisa
memperoleh laba agar dapat tetap bertahan dan berkembang
f) Lembaga
Sosial
Lembaga sosial atau
dikenal juga sebagai lembaga kemasyarakatan salah satu jenis lembaga yang
mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar
manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan mendapatkan
keteraturan hidup.
Fungsi lembaga sosial
adalah untuk memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam
menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok,
menjaga keutuhan dari masyarakat, sebagai paduan masyarakat dalam mengawasi tingkah
laku anggotanya.
Pengertian istilah
lembaga sosial dalam bahasaInggris adalah social institution, namun social
institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial. Hal ini dikarenakan
social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota
masyarakat. Ada pendapat lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan
sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk
memenuhi berbagai macam kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan
menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang
menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam
kehidupan bermasyarakat.
Dalam pendekatan
ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah perusahaan
akan melakukan kegiatan produksinya hingga mencapai tingkat keuntungan
maksimum. Meskipun demikian memperoleh laba bukanlah satu-satunya tujuan
perusahaan. Masih ada tujuan lain seperti memberikan kesempatan kerja untuk
mengurangi pengangguran, prestise, pertimbangan politik, upaya pengabdian
kepada masyarakat dan sebagainya.
Dengan demikian, yang
membedakan perusahaan dengan lembaga sosial terletak pada penekanan/prioritas
perusahaan terhadap laba, kelangsungan hidup, dan tanggung jawab sosial. Lembaga
sosial lebih menekankan prioritasnya pada tanggung jawab sosial. Sebaliknya,
perusahaan berorientasi pada perolehan keuntungan, umumnya akan memfokuskan
kegiatannya untuk meningkatkan nilai perusahaan.
4.
Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan
Pengaruhnya terhadap Perusahaan
Perusahaan
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya untuk menjalin hubungan baik.
Interaksi dengan lingkungan sekitar merupakan salah satu faktor pendukung untuk
memajukan dan mencapai tujuan perusahaan. Karena perusahaan dengan keadaan
lingkungan sekitarnya saling mempengaruhi satu sama lain. Lingkungan perusahaan
juga memberikan dampak yang baik dan yang buruk bagi perusahaan. Dampak yang
positif membantu perkembangan perusahaan , sedangkan dampak negatif harus
segera di hindari atau diatasi oleh perusahaan. Perusahaan yang tidak mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dengan mudah oleh
perusahaan lain yang dapat beradaptasi dan membaur dengan perusahaan.
Lingkungan
perusahaan dibedakan menjadi dua menurut yang sudah beredar di masyarakat.
1. Lingkungan
Eksternal
Lingkungan eksternal
perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusahaan.
Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat
berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor
spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi.
Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan
peluang, Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
a. Lingkungan
eksternal makro, adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung
terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
-
Keadaan alam: SDA, lingkungan.
-
Politik dan hankam: kehidupan
operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam negara dimana
perusahaan berada menciptakan.
-
Hukum
-
Perekonomian
-
Pendidikan dan kebudayaan
-
Sosial dan budaya
-
Kependudukan
-
Hubungan internasional.
b. Lingkungan
eksternal mikro, adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap
kegiatan usaha.
Contoh :
-
Pemasok / supplier : yang menunjang
kelangsungan operasi perusahaan.
-
Perantara, misalnya distribitur,
pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
-
Teknologi: yang berkaitan dengan
perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
-
Pasar, sebagai sasaran dari produk yang
dihasilkan perusahaan.
2. Lingkungan
Internal
Lingkungan internal dalah faktor-faktor
yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
-
Tenaga kerja
-
Peralatan dan mesin
-
Permodalan (pemilik, investor,
pengelolaan dana)
-
Bahan mentah, bahan setengah jadi,
pergudangan
-
Sistem informasi dan administrasi
sebagai acuan pengambilan keputusan.
3. Faktor
Lingkungan
Lingkungan perekonomian yang erat
berhubungan dengan pasar dimana diadakan penjualan dan pembelian barang dan
jasa.
Contoh:
-
Lingkungan seperti politik, pemerintah,
hokum, dan militer yang mengatur kegiatan perusahaan.
-
Keadaan social meliputi berbagai
golongan penduduk dengan sikap kepercayaan, tingkah laku yang dicerminkan dalam
lembaga social yang ada.
5.
Pendekatan dalam meihat bisnis dan
lingkungan
Kesempatan
bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar
bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan
antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan.
Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa
bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik
sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi
bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang
berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang
cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai
“seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun
yang dihasilkan akan selalu terjual.
Akan
tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan
masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat
diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan
kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market”
atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya
dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah
raja”.
Dalam hal ini siapa
yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah
persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat
factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah
masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya
untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen.
Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang
berorientasi konsumen”.Sumber:
aprillaputrikasari.blogspot.co.id/2014/11/tempat-kedudukan-dan-letak-perusahaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar