RUANG
LINGKUP BISNIS DAN CERITA BISNIS LOKAL
1.
Pengertian Bisnis dan Jenisnya
a. Pengertian
Bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual
barang atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Secara
historis kata bisnis dari bahasa inggris (business), dari kata
dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana
kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan
profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari
sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha,
atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar
keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan
sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah,
masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan
dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang
menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan,
tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk
pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis
yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat
merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian."
Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh
komunitas penyedia barang dan jasa. Namun definisi "bisnis" yang
tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
-
Pengertian Bisnis menurut Plowman
merupakan serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan pembelian ataupun penjualan barang dan jasa yang dilakukan secara berulang-ulang. Menurut paterson dan plowman, penjualan jasa ataupun barang yang hanya terjadi satu kali saja bukanlah merupakan pengertian bisnis.
merupakan serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan pembelian ataupun penjualan barang dan jasa yang dilakukan secara berulang-ulang. Menurut paterson dan plowman, penjualan jasa ataupun barang yang hanya terjadi satu kali saja bukanlah merupakan pengertian bisnis.
-
Pengertian Bisnis menurut Owen
adalah suatu perusahaan yang berhubungan dengan distribusi dan produksi barang-barang yang nantinya dijual ke pasaran ataupun memberikan harga yang sesuai pada setiap jasanya.
adalah suatu perusahaan yang berhubungan dengan distribusi dan produksi barang-barang yang nantinya dijual ke pasaran ataupun memberikan harga yang sesuai pada setiap jasanya.
-
Pengertian Bisnis menurut Hunt & Urwick
ialah segala perusahaan apapun yang membuat, mendistribusikan ataupun menyediakan berbagai barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh anggota masyarakat lainnya serta bersedia dan mampu dalam membeli atau membayarnya.
ialah segala perusahaan apapun yang membuat, mendistribusikan ataupun menyediakan berbagai barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh anggota masyarakat lainnya serta bersedia dan mampu dalam membeli atau membayarnya.
-
Pengertian Bisnis menurut L.R Dicksee
yaitu
suatu bentuk dari aktivitas yang utamanya bertujuan dalam memperoleh keuntungan
bagi yang mengusahakan atau yang berkepentingan di dalam terjadinya aktivitas
tersebut.
b. Jenis-jenis
Bisnis
Berdasarkan kegiatannya bisnis dibagi menjadi
tiga:
Ø Production (Produksi) merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mengolah suatu bahan atau sumber-sumber yang ada agar tercipta
suatu produk yang mempunyai nilai guna yang lebih tinggi (menaikan faedahnya).
Ø Distribution (Distribusi) adalah suatu proses
penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai,
sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan.
Ø Consumtion (Konsumen) adalah setiap orang pemakai
barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan.
2.
Tujuan Kebijakan Bisnis
ü Melindungi
Usaha Kecil dan Menengah
Kebijakan bisnis dibuat untuk melindungi
usaha kecil dan menengah, karena mayoritas bisnis di negara kita ini di
dominasi oleh usaha-usaha menengah ke atas. Kebijakan ini berguna untuk
mencegah usaha kecil tersingkir dan tidak mempunyai lahan atau wilayah untuk
usaha. Padahal justru usaha kecil ini yang perlu dikembangkan sehingga bisa
menjadi lebih besar dan mempunyai daya saing.
ü Melindungi
Lingkungan Hidup Sekitarnya
Melakukan bisnis atau usaha di negara
kita ini memiliki aturan, dan itu diharuskan. Aturan tersebut antara lain
adalah bertujuan untuk tidak merusak atau memberi dampak negatif kepada
lingkungan hidup sekitar wilayah tempat usaha tersebut. Tidak dibenarkan jika
membuang limbah ke tempat yang di manfaatkan oleh penduduk sekitar, seperti
sungai. Dengan adanya kebijakan ini, maka para pebisnis juga akan
meminimalisasikan dampak negatif yang nantinya akan berimbas kepada penduduk
dan lingkungan hidup sekitarnya.
ü Melindungi
Konsumen
Bisnis yang baik adalah usaha bisnis
yang mementingkan pelayanan kepada konsumen. Konsumen adalah raja yang perlu
dilindungi. Konsumen jangan sampai dirugikan atau dikecewakan karena
mengonsumsi barang atau jasa yang di produksi dari para pebisnis tersebut.
Segala yang diberikan kepada konsumen haruslah yang terbaik dan pelayanannyapun
harus prima. Jika konsumen merasa dilindungi dan mendapatkan yang terbaik dari
para pebisnis tersebut, konsumen tidak segan-segan untuk bekerja sama kembali.
ü Pendapatan
Pemerintah
Banyaknya bisnis yang beroperasi di
negara kita ini tentunya juga memberikan keuntungan bagi negara kita juga.
Bisnis yang beroperasi memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada
pemerintah. Inilah yang sering kita sebut dengan Devisa. Semakin banyak untung
atau laba yang diperoleh suatu usaha bisnis, semakin besar pula ia harus
membayar pajak negara, demikian juga sebaliknya. Devisa yang diperoleh tersebut
digunakan lagi oleh pemerintah untuk melakukan pembangunan di tiap-tiap wilayah
di negara kita ini. Namun, sering terjadi penyelewengan terhadap uang yang seharusnya
menjadi hak rakyat ini (korupsi).
3.
Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar
Sistem
Perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya (SD) yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi pada negara tersebut.
a. Kapitalisme
Dalam sistem ini ,
seseorang bebas untuk memiliki kekayaan, memiliki perusahaan, bersaing secara
bebas dalam pasar, dan menentukan miliknya kemudian. Dalam hubungannya dengan
pasar seseorang bebas memilih dan membuat barang dan jasa yang diinginkan.
b. Sosialisme
Seseorang secara
relatif bebas untuk memilih tempat yang diinginkan, tetapi pemerintah ikut
campur tanggan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu-individu kepada
kebutuhan masyarakat. Dalam pemerintahan sosialis, jika perusahaan penting
untuk mendukung perekonomian suatu bangsa dan kebutuhan dapat dipenuhi dengan
efisien, maka pemerintah dapat ikut ambil bagian atau memasuki dunia industry
dengan bertindak sebagai pemilik.
c. Komunisme
Komunisme merupakan
sistem perekonomian dan suatu bentuk pemerintahan. Pekerjaan ditentukan oleh
Negara, dan setiap orang bekerja untuk kepentingan masyarakat. Pemerintah
menentukan siapa yang boleh memproduksi barang dan jasa, dan macam barang atau
jasa, juga banyaknya, untuk siapa, dan menggunakan alat apa. Kebebasan politik
diawasi secara ketat.
d. Sistem
perekonomian campuran
Perekonomian pasar
campuran atau mixed market economies
adalah gabungan dari kekuatan – kekuatan sistem perekonomian sosialis
dan kapitalis, sekaligus mereduksi atau saling menutupi kelemahan dari dua
sistem tersebut dan juga menjadi alternatif yang paling baik dari kedua sistem
tersebut.
Sistem
Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa.
Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2, sebagai berikut:
a. Pasar
Nyata
Pasar nyata adalah
pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh
pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
b. Pasar
Abstrak
Pasar abstrak adalah
pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan
tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya
saja. Contohnya pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
Menurut
cara transaksinya pasar dibagi menjadi dua, sebagai berikut:
a. Pasar
Tradisional
Pasar tradisional
adalah pasar yang bersifat tradisional dan konvensional, dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan
tawar-menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah
barang yang berupa barang kebutuhan pokok sehari-hari.
b. Pasar
Modern
Pasar modern adalah
pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjualbelikan dengan harga
pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal,
plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.
4.
Kesempatan Bisnis/Usaha
Apakah
yang dimaksud dengan peluang itu ? peluang merupakan kesempatan, jadi peluang
usaha adalah sebuah kesempatan untuk menjalankan sebuah kegiatan bisnis untuk
mendapatkan royalty maupun keuntungan dengan cara strategi yang telah
ditetapkan. Kesempatan usaha yang terbuka lebar ini tiadk boleh dilewatkan oleh
mereka yang memiliki jiwa berwirausaha. Seorang pengusaha baik pengusaha muda
ataupun pengusaha yang sudah lama berkecimpung dalam dunia bisnis ketika ia
akan memanfaatkan peluang usaha yang ada pada waktu tertentu seorang pengusaha
itu harus memiliki sikap dan mental yang percaya diri. Perlu pemikiran yang
matang bagi seorang mengusaha agar usahanya dapat berjalan dengan tetap
sasaran. Dalam menilai sebuah peluang usaha, apakah cocok dengan keadaan kita
atau tidak, tentu kita harus memperhatikan berbagai faktor :
1. Faktor
internal
Faktor internal ini bersumber dari
individu itu sendiri misalnya bakat dan minat yang dimiliki oleh seseorang.
Ketika Anda memanfaatkan peluang usaha maka Anda harus memperhatikan faktor
internal yang Anda miliki. Apakah Anda memiliki bakat dan minat untuk
menjalankan kegiatan usaha yant telah Anda pilih.
2. Faktor
eksternal
Faktor eksternal ini datang dari luar
diri Anda misalnya lingkungan sekitar Anda. Ketika Anda akan memanfaatkan
peluang usaha maka Anda harus memiliki daya analisa yang tinggi dalam
memanfaatkan peluang usaha. Seorang pengusaha yang cerdas adalah ia mampu
melakukan inovasi dan kreativitas untuk kegiatan usahanya.
Ciri-ciri
peluang usaha yang baik adalah sebagai berikut.
1. Peluang
itu orisinil dan tidak meniru. Usaha yang sukses itu tidak meniru usaha orang
lain. Usaha yang meniru orang lain hasilnya belum tentu sama.
2. Peluang
itu harus dapat mengantisipasi perubahan persaingan dan kebutuhan pasar di masa
mendatang. Dalam arti, peluang itu bisa terus ditingkatkan nilai jualnya serta
bisa terus diinovasi.
3. Benar-benar
sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama.
4. Tingkat
visibilitas (kelayakan usaha) benar-benar teruji untuk itu dilakukan riset dan
trial (uji coba) dalam pasar.
5. Bersifat
ide yang kreatif dan inovatif bukan tiruan dari ide orang lain.
6. Ada
keyakinan bisa mewujudkan dan sukse untuk menjalankannya.
7. Ada
rasa senang menjalankannya dan benar-benar suka dengan bisnis tersebut.
5.
Unsur-unsur Penting dalam Aktivitas
Ekonomi
Agar
suatu aktivitas ekonomi dapat berlangsung, dibutuhkan 3 unsur yaitu :
1. Keinginan
manusia
2. Sumber-sumber
daya
3. Cara-cara
berproduksi
Berikut
akan dipaparkan penjelasan dari ketiga unsur tersebut.
1. Keinginan
Manusia
Keinginan manusia
timbul karena adanya kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupannya. Dilihat
dari kebutuhannya, keinginan manusia dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Keinginan
pokok adalah keinginan yang pasti dipenuhi oleh setiap manusia dan merupakan
kebutuhan utama. Contohnya seperti : setiap manusia memerlukan makanan, yempat
tinggal, dan pakaian (biasa disebut sandang, pangan, papan).
2. Keinginan
tambahan adalah keinginan selain keinginan pokok. Contohnya seperti : mobil,
motor, handphone, dll.
Seiring perkembangan
peradaban, kebudayaan, dan ilmu maupun teknologi sekarang keinginan manusia
semakin bertambah, tidak hanya keinginan pokok tetapi keinginan tambahan pun
juga ikut bertambah dan beraneka ragam. keanekaragaman ini dibedakan
berdasarkan beberapa faktor yaitu, gender, usia, selera, agama, pendidikan, dan
adat istiadat. Karena beragamnya keinginan manusia maka barang dan jasa yang
dibutuhkan juga beragam. Misalnya manusia makan menurut seleranya, memilih baju
menurut selera, dan umur. Maka dapat disimpulkan, keinginan manusia dapat
dikelompokkan menjadi 2 ciri, Keinginan yang beraneka ragam dan keinginan yang
tak terbatas.
2. Sumber-Sumber
Daya
Pengertian sumber daya
adalah suatu nilai yang memiliki potensi atau unsur dalam kehidupan. Sumber
daya dapat berupa fisik dan non fisik. Sumber daya dapat berubah ataupun hilang
, dapat juga kekal. Selain itu sumber daya juga dapat pulih atau terbarukan dan
tidak terbarukan. Sumber daya yang dapat pulih contohnya tanaman dan hewan
(sumber daya hayati).
Dalam ekonomi, sumber
daya dibutuhkan untuk memenuhi keinginan-keinginan manusia. Sumber daya dapat
dikatakan sebagai faktor-faktor produksi. Sumber sumber daya ada yang
disediakan oleh alam ada juga yang dibuat oleh manusia untuk memproduksi barang
dan jasa. Sumber daya (faktor produksi) dapat dibedakan menjadi :
1. Tanah
dan alam
2. Modal
3. Keahlian
3. Cara-Cara
Berproduksi
Pada umumnya pembuatan
suatu barang merupakan diluar bidang ekonomi, tetapi persoalan barang-barang
atau jasa-jasa yang harus diproduksi, berapa banyak yang harus diproduksi , dan
cara apa yang dilakukan untuk memproduksi barang maupun jasa dengan
meminimalkan pembiyaan merupakan bidang ekonomi dan harus diperhatikan oleh
ahli-ahli ekonomi.
6.
Hakikat Bisnis
Karena
pada hakikatnya bisnis adalah usaha untuk memenuhi kabutuhan manusia,
organisasi ataupun masyarakat luas maka dalam kehidupan sehari-hari kita akan
terlibat bisnis.
Baik
bisnis yang mencari keuntungan (profit motive) maupun bisnis yang tidak mencari
keuntungan atau nirlaba (non profit motive), seperti rumah sakit, sekolah, PLN,
PDAM, perumtel, dsb.
Seorang
pengusaha (bussinessman) akan melihat kebutuhan lingkungannya yang merupakan
proses identifikasi potensi bisnis (potensi pasar) yang biasanya disertai
dengan perkiraan (forcesting) maupun atas pertumbuhan potensi bisnis tersebut
dimasa yang akan datang serta kondisi persaingan yang terjadi.
Disisi
lain seorang pengusaha harus memikirkan sumber daya yang tersedia berupa (man,
money, material, machienary, management) serta cara yang sebaik-baiknya guna
malayani kebutuhan pasar dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa
tersebut kepada masyarakat.
Hasil
yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa setelah dikurangi dengan biaya
produksi maupun biaya lainnya yang dikorbankan dalam kegiatan bisnis dinamakan
laba atau keuntungan.
Perusahaan
merupakan suatu organisasi yang melakukan kegiatan produksi dengan mengolah
sumber ekonomi yang ada agar dapat menyediakan barang dan jasa kebutuhan
masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan menciptakan kepuasan bagi
masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan kepuasan bagi masyarakat.
Untuk
menciptakan barang dan jasa, perusahaan harus mengolah sumber-sumber ekonomi
(faktor-faktor produksi) secara efisien agar dalam opersinya mendapatkan
keuntungan.
1. Uang
(money)
Uang adalah persyaratan
yang utama untuk mamulai operasi perusahaan (manufaktur). Uang diperlukan untuk
menyediakan pabrik dan peralatannya, untuk membeli bahan baku dan membayar upah
karyawan sampai diperoleh pendapatan dari hasil penjualan barang dan jasa.
2. Mesin
(machines)
Merupakan perangkat
proses produksi dari yang sederhana sampai yang memakai teknologi tinggi,
memulai perangkat produksi ini perusahaan melakukan produksi barang dan jasa yang
akan dijual ke pasar (konsumen).
3. Material
(materials)
Merupakan barang-barang
yang menjadi bagian dari barang-barang dan jasa yang diproduksi dan ditawarkan
ke konsumen, atau dipergunakan untuk memproduksi barang jadi yang akan
ditawarkan ke pasar.
4. Manusia
(man)
Manusia adalah mereka
yang terlibat langsung dalam proses produksi yang mempergunakan mesin-mesin dan
bahan baku yang disediakan untuk proses menjadi barang. Perusahaan yang
mempergunakan teknologi sederhana maupun teknologi tinggi tetap membutuhkan
tenaga kerja dalam operasionalnya.
5. Metode
(methods)
Adalah suatu cara kerja
yang memasukkan mesin-mesin, material dan manusia. Cara kerja atau metode yang
dipergunakan untuk mengoperasikan perusahaan dengan cara yang menguntungkan
(mendatangkan laba), jadi metode ini akan mencari suatu tata cara kerja yang
bisa menciptakan efisiensi dalam operasional perusahaan.
6. Pasar
(market)
Merupakan suatu saran
bagi perusahaan untung mendatangkan penghasilan, penghasilan ini akan
dipergunakan untuk membiayai operasional selanjutnya. Tanpa suatu pasar sebagai
tempat melempar barang dan jasa perusahaan tidak akan dapat beroperasi, karena
produksi barang menumpuk digudang akan mendatangkan masalah bagi perusahaan
(kerugian) sehingga operasi selanjutnya akan terganggu.
7. Manajemen
(management)
Manajemen dalam
operasional perusahaan berfungsi sebagai koordinasi berbagai kegiatan yang ada
dalam proses produksi. Sehingga bagian yang ada dpat memainkan peranan sesuai
tugas yang diembannya. Sehingga akan dapat dicapai tujuan perusahaan secara
keseluruhan.
Dari model diatas dapat
dikatakan bahwa seorang pengusaha mempunyai tugas ganda di bertugas kedalam dan
keluar. Tugas keluar dengan cara memonitor, mengidentifikasi serta
mengantisipasi kebutuhan masyarakat beserta perkembangannya yang akan
menimbulkan potensi bisnis.
Sedangkan tugas kedalam
harus memikirkan faktor-faktor produksi atau sumber daya dan dana yang tersedia
serta bagaimana mengalokasikan faktor-fsktor produksi tersebut seefisien dan
seefektif mungkin agar dapat bersaing
dalam pasar sehingga konsumen atau masyarakat merasa puas yang akhirnya akan
diperoleh hasil berupa laba atau keuntungan
7.
Mengapa Belajar Bisnis
Dewasa
ini semakain banyak orang atau pihak-pihak yang berkeingnan untuk mempelajari
bisnis. Tidak hanya para ekonom, engusaa, praktsi bisnis, tetapi para insinyur
teknokrat, birokrat, dokter, bahkan seniman maupun bintang film yang tertarik
untuk mempelajari tentang dunia bisnis, sekaligus banyak mahasiswa yang
memiliki bidang bisnis atau manajemen bisnis.
Hal
ini terbukti dari semakin banyaknya lembaga-lembaga pendidikan terutama yang
formal maupun yang non formal yang melayani kebutuhan akan pendidikan bisnis
ini dan ternyata hampir semuanya kebanjiran peminat.
Beberapa
alasan yang merupakan motivasi mereka untuk mempelajari bidang bisnis, antara
lain :
1. Karir
di Masa Depan
Bisnis telah berkembang
seiring dengan perkembangan bangsa pada khususnya maupun dunia pada umumnya.
Perkembangan ini tentu aja membawa konsekuensi logis bahwa akan terbuka lebar
lapangan kerja dibidang bisnis ini. Bidang-bidang tersebut antara lain :
pemasaran, keuangan, produksi, operasi, data processing dan personalia.
Sehubungan dengan alasan tersebut banyak pula yang mempelajari bisnis ini
secara formal untuk meraih jenjang kenaikan karier dan jabatan yang selama ini
telah ditekuninya.
2. Membuka
Bisnis Sendiri
Banyak mahasiswa yang
mempelajari bisnis dengan maksud untuk mempelajari prinsip dasar maupun konsep
serta metode untuk menjalankan bisnis secara lebih profesional dan menguntungkan.Para
bisnisman yang telah berwiraswasta belajar bisnis untuk memperbaiki performance
bisnis mereka selama ini sehingga dengan metode yang lebih baik diharapkan akan
lebih berhasil.
3. Pengendalian
Masalah – Masalah Sosial
Semua orang akan
terlibat dengan kegiatan bisnis, yang tidak jarang kegiatan tersebut
menimbulkan gangguan masyarakat dan lingkungan, baik gangguan alami maupun
gangguan manusiawi. Gangguan tersebut berupa polusi udara, suara, air limbah
industri, pelestarian hewan, serta alam yang lainnya. Masalah perubahan juga
akan muncul dalam kegiatan bisnis misalnya upah minimum, keselamatan kerja,
kesejahteraan karyawan, dan sebagainya.
8.
Cerita Bisnis Lokal
Reza
Nurhilman, bagi yang belum mengenal nama ini, mungkin Anda lebih mengenal
“kripik setan” Maicih. Ya, Reza Nurhilman adalah nama pemuda yang berada di
belakang produk keripik singkong ekstra pedas yang populer itu. Reza memulai
bisnis keripik singkong ini pada pertengahan 2010 seorang diri saat berusia 23
tahun dengan modal awal 15 juta rupiah. Untuk bisnisnya ini, ia menggandeng
satu produsen keripik lokal di Bandung.
Reza
mengawali bisnisnya ini dengan melakukan pemasaran sederhana, yakni melalui
platform media sosial, Twitter, sebelum mengembangkan sayap dengan menerapkan
sistem keagenan yang menggunakan istilah Jenderal agar produknya bisa menggapai
konsumen yang lebih luas. Para Jenderal ini memasarkan produknya dengan cara
berkeliling atau nomaden.
Pemuda
kelahiran Bandung 28 tahun yang lalu ini mengaku kunci kesuksesannya terletak
pada cara berpikirnya yang out of the box, yaitu dengan tidak membuka toko
seperti kebanyakan penjual sehingga membuat produknya eksklusif. Melalui Twitter, para jenderal memberitahu
informasi lokasi penjualan setiap harinya. Cara pemasaran yang cukup unik ini
terbukti berhasil mengangkat nama Maicih di dunia maya. Baru setengah tahun
saja, omzet Maicih bisa mencapai Rp7 miliar per bulan. Angka yang fantastis,
bukan?
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar