Minggu, 19 November 2017

Manajemen Keuangan Perusahaan

MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN

1.      Peran dan tanggung jawab manajer keuangan:
a.       Penganggaran modal
Penganggaran modal (Capital Budgeting) adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh aktivitas perencanaan penggunaan dana dengan tujuan untuk memperoleh manfaat (benefit) pada waktu yang akan datang. Penganggaran modal berkaitan dengan penilaian aktivitas investasi yang diusulkan. Aktivitas suatu investasi ditujukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan selama periode tertentu di waktu yang akan datang, yang mempunyai titik awal (kapan investasi dilaksanakan) dan titik akhir (kapan investasi akan berakhir).
Penganggaran modal meliputi seluruh periode investasi yang mencakup pengeluaran-pengeluaran (cost) dan manfaat (benefit) yang dikuantifikasi, sehingga memungkinkan untuk diadakan penilaian dan membandingkannya dengan alternatif investasi lainnya.
Penganggaran modal dalam prakteknya dimaksudkan untuk mengadakan analisis investasi dari beberapa alternatif investasi yang tersedia, untuk kemudian menetapkan atau memilih investasi yang paling menguntungkan. Ketidaktepatan dalam menetapkan pilihan investasi akan menimbulkan kerugian-kerugian baik kerugian ril ataupun kerugian karena kehilangan kesempatan untuk memperoleh manfaat yang lebih menguntungkan (opportunity cost) yang sebenarnya dapat diwujudkan. Analisis investasi akan menyeleksi kesempatan-kesempatan investasi yang ada, sehingga dapat dipilih investasi yang memberikan manfaat terbesar dari setiap rupiah dana yang diinvestasikan.
Manfaat penganggaran modal:
·         Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
·         Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment.
·         Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar.
·         Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.
b.      Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternative
·         Investasi penggantian
Pada umumnya , keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling sederhana. Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah obsolete harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetap dilanjutkan.
·         Investasi penambahan kapasitas
Misalnya usulan penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini sering juga bersifat investasi penggantian , contohnya mesin yang sudah tua dan tidak efisien akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien.
·         Investasi penambahan jenis produk baru
Investasi ini mempunyai tingkat kepastian yang besar karena menyangkut produk baru disamping produk yang telah diproduksi.
·         Investasi lain – lain
Investasi yang termasuk dalam golongan ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan diatas , misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas , alat pendingin dan lain - lain.
c.       Metode penilaian investasi
Untuk menilai atau menganalisa feasible tidaknya suatu usulan investasi maka metode yang digunakan dalam penilaian investasi adalah sebagai berikut:
1.                Metode Payback Period (PP)
Payback period adalah suatu metode dalam penentuan jangka waktu yang dibutuhkan dalam menutupi initial investment dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow yang dihasilkan dari proyek tersebut.
Payback period = Jumlah investasi x 1 thn / Cash Inflow
o   Kriteria penilaian pada payback period adalah :
Jika Payback periodnya < waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut dapat diterima.
Jika Payback periodnya > waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut ditolak.
o   Kelebihan dari metode Payback Period ini adalah :
1.      Mudah dimengerti
2.      Lebih mengutamakan investasi yang menghasilkan aliran kas yang lebih cepat
3.      Beranggapan bahwa semakin lama waktu pengembalian, semakin tinggi resikonya
4.      Cukup akurat untuk mengukur nilai investasi yang diperbandingkan untuk beberapa kasus dan bagi pembuat keputusan.  
o   Kelemahan metode Payback Period ini adalah :
1.      Mengabaikan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
2.      Mengabaikan penerimaan–penerimaan investasi atau proceedssetelah Payback Period tercapai.

2.                Metode ARR (Average Rate of Return)
Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak EAT dengan rata-rata investasi.
ARR = Jumlah EAT  X  100% / Investasi
o   Kriteria penilaian ARR :
Jika ARR > 100%,  Investasi diterima
Jika ARR < 100%,  Investasi Ditolak
o   Kelebihan dari metode ini adalah:
1.      Sederhana dan mudah dimengerti
2.      Metode ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan.
o   Kekurangan utama dari metode ini adalah:
1.      Tidak memperhitungkan “time value of money”
2.      Menitik beratkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi bersangkutan
3.      Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang dapat menyesatkan
4.      Kurang memperhitungkan jangka waktu investasi

3.                Net Present Value (NPV)
Metode Net Present Value adalah menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang.
NPV = Total PV Aliran Kas Bersih – Total PV Investasi
o   Kriteria penilaian NPV adalah :
Jika NPV > 0, maka investasi diterima.
Jika NPV < 0, maka investasi ditolak.
o   Kelebihan dari metode Net Present Value ini :
1.      Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
2.      Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
3.      Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi
o   Kelemahan dari metode Net Present Value adalah :
1.      Memerlukan perhitungan Cost Of  Capital sebagai Discount Rate
2.      Lebih sulit penerapannya dari pada Pay Back Period

4.                Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah tingkat pengembalian yang menyebabkan NPV proyek itu sama dengan nol. Ini merupakan suatu tingkat pengembalian persentase proyek berdasar pada arus kas yang diperkirakan itu.
IRR = P1 – C1 (P2 – P1) / C2 – C1
Keterangan:
P1 = Tingkat bunga 1              C1 = NPV 1
P2 = Tingkat bunga 2              C2 = NPV 2
o   Kriteria penilaian IRR adalah :
Jika IRR > dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi diterima.
Jika IRR < dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi ditolak.
o   Kelebihan metode Internal Rate Of Return :
1.      Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek
2.      Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang
3.      Mengutamakan aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan
o   Kelemahan metode Internal Rate Of Return :
1.      Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai yang mungkin dicapai
2.      Lebih sulit dalam melakukan perhitungan

5.                Profitability Indeks (PI)
Metode Profitability Index adalah menghitung melalui perbandingan antara lain nilai sekarang (present value) dari rencana penerimaan–penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang (present value) dari investasiyang telah dilaksanakan, jadi perhitungan profitability Index dapat dihitung dengan membandingkan antara Present Value kas masuk dengan Present Value kas keluar.
PI = Total PV Kas bersih / Total Investasi
o   Kriteria untuk Profitabilitas Indeks :
Proyek dinilai layak jika PI > atau = 1,00, sebaliknya
Dinilai tidak layak jika PI < 1,00
o   Kelebihan metode Profitability Index :
1.      Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
2.      Menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan digunakan
3.      Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang saham.
o   Kelemahan  metode Profitability Index :
1.      Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek-proyek-proyek yang mutually exsclusive yang memiliki unsure ekonomis dan skala yang berbeda
d.      Arus kas masuk
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia definisi arus kas adalah “Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar atau setara kas” Dari definisi diatas dapat kita ketahui bahwa arus kas merupakan jumlah kas yang mengalir masuk dan keluar dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dengan kata lain, arus kas adalah perubahan yang terjadi dalam perkiraan kas suatu periode tertentu. Aliran kas masuk (cash inflow) merupakan aliran sumber – sumber darimana kas diperoleh. Arus kas keluar (cash outflow) merupakan kebutuhan kas untuk pembayaran – pembayaran”.
Arus kas masuk (cash inflow). Bersifat rutin, misalnya :penerimaan dari hasil penjualan secara tunai, penerimaan piutang yang telah dijadwalkan sesuai dengan penjualan kredit yang dilakukan, dan lain – lain. Bersifat tidak rutin, misalnya : penerimaan uang sewa gedung, penerimaan modal saham, penerimaan utang atau kredit, penerimaan bunga, dan lain – lain.
Arus kas keluar (cash outflow). Bersifat rutin, misalnya : pembelian bahan baku dan bahan pembantu, membayar upah dan gaji, membeli peralatan kantor habis pakai, dan lain – lain. Bersifat tidak rutin, misalnya : pembelian aktiva tetap, pembayran angsuran utang, pembayaran dividen, dan lain – lain.
Kelebihan arus kas masuk terhadap arus kas keluar merupakan saldo kas yang akan tertahan di dalam perusahaan. Besarnya saldo kas ini akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Jumlah saldo kas perusahaan akan meningkat apabila arus kas masuk yang berasal dari penjualan tunai dan kredit dapat terkumpul lebih besar dari pada arus kas keluar untuk bahan mentah, tenaga kerja, dan biaya lainnya.
Makin besar jumlah kas perusahaan berarti perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak memenuhi kewajibannya. Tetapi tidak berarti bahwa perusahaan harus mempertahankan persediaan kas yang besar, karena semakin besar jumlah kas akan semakin besar uang kas yang menganggur.
e.       Metode average rate of return
ARR adalah tingkat pengembalian investasi yang dihitung dengan mengambil arus kas masuk total selama kehidupan investasi dan membaginya dengan jumlah tahun dalam kehidupan investasi. Tingkat pengembalian rata-rata tidak menjamin bahwa arus kas masuk adalah sama pada tahun tertentu; itu hanya jaminan yang kembali rata-rata untuk tingkat rata-rata kembali.
ARR dapat dihitung dengan cara
Keuntungan neto tahunan / nilai investasi awal = nett income / initial investment
f.       Metode masa pengembalian investasi
ROI adalah ukuran atau besaran yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi sebuah investasi dibandingkan dengan biaya dan modal awal yang dikeluarkan.
ROI dapat dihitung dengan cara:
ROI = Pendapatan yang dihasilkan / Modal yang ditanam
g.      Metode net present value
NPV merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.  Jadi perhitungan NPV mengandalkan pada teknik arus kas yang didiskontokan.
Menurut  Kasmir  (2003:157) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV Investasi selama umur investasi. Sedangkan menurut Ibrahim (2003:142) Net Present Value (NPV) merupakan net benefit   yang telah di diskon dengan menggunakan  social opportunity cost of capital (SOCC) sebagai discount factor.
Langkah menghitung NPV:
1.      Tentukan nilai sekarang dari setiap arus kas, termasuk arus masuk dan arus keluar, yang didiskontokan pada biaya modal proyek,
2.      Jumlahkan arus kas yang didiskontokan ini,  hasil ini didefinisikan sebagai NPV proyek,
3.      Jika NPV adalah positif, maka proyek harus diterima, sementara jika NPV adalah negatif, maka proyek itu harus ditolak. Jika dua proyek  dengan NPV positif adalah mutually exclusive, maka salah satu dengan nilai NPV terbesar harus dipilih .
NPV sebesar nol menyiratkan bahwa arus kas proyek sudah mencukupi untuk  membayar kembali modal yang diinvestasikan dan memberikan tingkat pengembalian yang diperlukan atas modal tersebut. Jika proyek memiliki NPV positif, maka proyek tersebut menghasilkan lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk menutup utang dan memberikan pengembalian yang diperlukan kepada pemegang saham perusahaan.
h.      Metode profitability index
Merupakan metode perhitungan kelayakan investasi yang membagi antara Present Value dari Proceeds dengan Present Value dari Outlays. Bila hasilnya Iebih besar dari 1 maka investasi diterima. Bila hasilnya kurang dari 1, maka investasi ditolak.
Rumus yang digunakan adalah:
Profitability Index = PV Proceeds / PV Outlays
Keterangan:
PV             = Present Value
Outlay       = Jumlah uang yang dikeluarkan atau investasi
Proceeds    = Jumlah uang yang diterima
i.        Metode internal rate of return
IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain). IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return (MARR) . MARR adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor.
Rumus yang digunakan adalah:
IRR = i1NPV1 / (NPV1 – NPV2) x (i2 – i1)

2.      Perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan (Financial Planning) adalah sebuah proses dimana seorang individu berusaha untuk memenuhi tujuan-tujuan finansialnya melalui pengembangan dan implementasi dari sebuah rencana keuangan (financial plan) yang komprehensif.
Dari definisi itu, maka perencanaan keuangan itu secara konsep merupakan suatu aktifitas yang terdiri dari beberapa elemen. Artinya, kalau seseorang bisa dengan bangga menyatakan “Yes, I am doing financial planning now”, maka dia harus punya beberapa hal berikut:
·         Harus ada tujuan-tujuan financial yang mau dicapai,
·         Harus ada jangka waktu atau periode untuk memenuhi tujuan tersebut,
·         Harus ada action plan yang jelas dan praktis untuk dilakukan,
·         Harus ada sumber daya yang bisa digunakan untuk menjalankan action plan.
·         Harus ada sejumlah faktor resiko yang terkait dengan pilihan sumber daya.
Jika ternyata ada satu elemen saja yang hilang, maka konsep perencanaan keuangan itu sudah tidak ada alias bubar. Fakta lapangan, masih banyak individu yang kerap mengaku punya rencana keuangan, tetapi tidak bisa menyebutkan tujuan finansialnya secara pasti. Atau ada juga yang punya tujuan-tujuan financial tetapi tidak memiliki action plan yang jelas untuk mencapai tujuannya tersebut.
Selain itu, perencanaan keuangan adalah sebuah proses yang tidak pernah berhenti alias selalu berkelanjutan. Hidup itu ibarat roda yang terus berputar demikian juga proses perencanaan keuangan. Hal ini dikarenakan keadaan keuangan seseorang atau sebuah keluarga akan selalu berubah-ubah sejalan dengan perubahan kebutuhan keuangan, keadaan ekonomi, dan tahapan kehidupan. Contohnya, bila sebelumnya lajang kemudian menikah, tentunya akan merubah secara drastis rencana keuangan seseorang. Tadinya hanya untuk satu orang sekarang sudah menjadi keluarga. Begitu pula bila keluarga mengalami penambahan anggota keluarga melalui kelahiran anak mau pun pengurangan anggota keluarga karena meninggal dunia. Semua perubahan itu tentunya memiliki dampak finansial yang tidak sedikit.
Perencanaan keuangan yang baik akan menghasilkan sebuah rencana keuangan (financial plan) yang jelas  dan memudahkan si pemilik rencana untuk mencapai tujuan finansialnya. Rencana keuangan ini ibarat sebuah peta blueprint yang dapat menunjukkan kemana arah kondisi keuangan individu atau keluarga akan berjalan. Sebuah rencana keuangan yang komprehensif dan lengkap haruslah terdiri dari empat bagian berikut:
·         Manajemen kekayaan (wealth management),
·         Perencanaan asuransi (risk and insurance planning),
·         Perencanaan pensiun (pension planning),
·         Perencanaan pengalihan harta bawaan (pension planning).






Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar