Jumat, 03 November 2017

Manajemen dan Organisasi

MANAJEMEN DAN ORGANISASI

1.      Manajemen
a.       Pengertian dan perananan manajemen
Istilah manajemen memiliki banyak pengertian. Pengertian manajemen menurut Daft (2003;4) yaitu : “Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational recources.” Arti dari pengertian manajemen diatas adalah, manajemen merupakan pencapaian tujuan dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumber daya. Secara universal manajemen diartikan sebagai penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai kegiatan organisasi profit maupun non profit.
Selain kategori besar manajemen, manajer pada berbagai tingkat hirarki memiliki peran manajerial yang berbeda. Seorang peneliti. Henry Mintzberg, mengkategorikan peran seorang manajer dan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama, yaitu:
·         Peran Decisional, membutuhkan manajer yang merencanakan strategi dan memanfaatkan sumber daya.
·         Peran Interpersonal, memerlukan manajemen untuk mengarahkaan dan mengawasi karyawan dan organisasi.
·         Peran Informasi adalah, mereka dimana para manajer memberikan dan mengirimkan informasi.

b.      Latar belakang sejarah manajemen
Beberapa orang melihat sejarah manajemen (dengan definisi) sebagai konseptualisasi modern yang terlambat (dalam hal modernitas yang terlambat). Dalam istilah tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa pra-modern akhir. Perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedagang Sumeria dan pembangun piramid Mesir yaitu para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan (memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong untuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis. Namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke-15) dan kodifikasi kesekretariatan entri ganda (1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen.

Abad 19

Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19. Pelaku Ekonomi klasik Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori teori pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James Watt, dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi seperti Penetapan standar, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.
Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja.
Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.

Abad 20

Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain.
Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: “Konsep Korporasi” (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.
H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan “Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.
Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah, termasuk:
·         Manajemen Sumber daya manusia
·         Manajemen operasi atau produksi
·         Manajemen strategi
·         Manajemen pemasaran
·         Manajemen keuangan
·         Manajemen informasi teknologi

c.       Fungsi dan proses manajemen
Terry mendefinisikan manajemen dalam bukunya Principles of Management yaitu "Suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni demmi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya". Dari definisi Terry itulah kita bisa melihat fungsi manajemen menurutnya. Berikut ini adalah fungsi manajemen menurut Terry:
·         Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.
·         Pengorganisasian (organization) yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.
·         Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa memcapai tujuan.
·         Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.
Hakikat dari fungsi manajemen dari Terry adalah apa yang direncakan, itu yang akan dicapai. Maka itu fungsi perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin agar dalam proses pelaksanaanya bisa berjalan dengan baik serta segala kekurangan bisa diatasi. Sebelum kita melakukan perencanaan, ada baiknya rumuskan dulu tujuan yang akan dicapai.

d.      Ciri-ciri manajer professional
Dalam suatu perusahaan atau organisasi manapun pastinya terdapat proses manajemen di dalamnya. Proses manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang terus menerus dimana manajer terlibat dalam merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengkordinasi dan mengawasi. Manajer memiliki peran penting dalam keterlaksanaan dan pencapaian dari rangkaian tersebut. Manajer profesional menjadi harapan semua organisasi bisnis sebagai leader yang baik, karena seorang manajer profesional bisa membawa kemajuan bagi organisasi bisnis. Berikut adalah ciri-ciri manajer profesional yaitu memiliki kepribadian dan fungsi sebagai :
1.      Pemimpin Lambang (Figurehead)
Manajer profesional bertanggung jawab dan menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal.
2.      Pemimpin (Leader)
Manajer profesional harus dapat memotivasi, mengaktifkan, serta mengembangkan potensi karyawannya, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong, dan memberikan instruksi-instruksi serta pembagian kerja. Seorang manager profesional selalu bekerja keras sehingga ia dihormati anggotanya. Dia percaya bahwa dia harus bekerja lebih keras daripada anggotanya untuk memberikan contoh yang baik.
3.      Penghubung (Liaison)
Manajer profesional harus dapat memelihara dan memperluas jaringannya atau mitra bisnis.
4.      Pemantau (Monitor)
Manajer profesional sebagai pusat saraf informasi internal dan eksternal tentang organisasi.
5.      Penyebar (Dissiminator)
Manajer profesional bertugas meneruskan informasi yang diterima dari external kepada anggota atau karyawannya agar setiap orang memiliki suhu dan pengetahuan yang sama dalam bekerja.
6.      Juru Bicara (Spokesperson)
Manajer profesioal juga meneruskan informasi kepada external atau mitra mengenai rencana, tindakan, kebijakan dan hasil organisasi berkaitan dengan pengambilan keputusan demi pencapaian tujuan bisnis. Seorang manager profesional percaya bahwa karyawan atau anggotanya mampu memberi andil untuk kesuksesan perusahaannya. Ia akan mengajak anggotanya untuk memberikan masukan-masukan, ide-ide, dan saran-saran untuk pemecahan masalah yang dihadapi di tempat kerja. Dia juga berkeinginan untuk mendengar, memahami dan menindak lanjuti kritikan dan tuntutan-tuntutan dari anggotanya.
7.      Wirausaha (Enterpreneur)
Manajer profesional pandai dalam mencari peluang dan kesempatan yang ia lihat atau hadapi serta memprakarsai “proyek-proyek perbaikan” untuk membuat perubahan.
8.      Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Manajer profesional akan menjadi benteng dalam menghadapi kendala-kendala yang tidak dapat diselesaikan oleh anggotanya.  Namun sebelumnya Ia akan menghargai hasil pekerjaan karyawannya lalu mengoreksi dengan cara yang profesional.
9.      Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)
Manajer profesional bertanggung jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi. Ia dapat memahami potensi dari anggotanya.
10.  Perunding (Negotiator)
11.  Manajer profesional harus dapat mewakili organisasinya pada perundingan-perundingan bisnis yang penting dan menyangkut keberlangsungan organisasinya.

e.       Keterampilan manajemen yang dibutuhkan
Dalam sebuah organisasi, keberadaan seorang pemimpin atau manajer mutlak diperlukan. Hal ini dikarenakan dalam organisasi atau perusahaan haruslah ada seseorang yang dapat memimpin, mendorong, dan menjadi panutan anak buahnya. Pemimpin atau manajer ini merupakan sosok yang bekerja melalui orang lain untuk mencapai apa yang menjadi visi dan misi perusahaan/organisasi dengan mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang ada dalam organisasinya.
Karena peran utama seorang manajer adalah untuk memimpin, memotivasi, dan mendorong karyawan untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan organiasi, maka setiap manajer harus memiliki ketrampilan dasar di bidang manajemen bisnis agar dapat mengelola timnya secara efektif. Untuk dapat meraih apa yang menjadi tujuan perusahaan/organisasi, seorang manajer harus mampu merencanakan, mengatur, dan mengendalikan sumber daya yang ada, termasuk sumber daya manusia. Sehingga penting bagi seorang manajer untuk memiliki skill dan kualitas yang mumpuni agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Beberapa skil yang harus dimiliki oleh seorang manajer adalah :
1.      Ketrampilan konseptual:
Hal ini terkait dengan kemampuan dalam membuat konsep, ide dan menyampaikan gagasan untuk kemajuan perusahaan. Ide-ide tersebut dituangkan dalam rencana kegiatan atau sering disebut rencana kerja. Selain itu manajer hendaklah juga memiliki visi ke depan, misi yang jelas, program kerja yang aktual, serta menjaga competitive advantage dalam organisasi.
2.      Ketrampilan komunikasi:
Seorang manajer harus mampu berinteraksi dengan baik dengan banyak orang. Saat berkomunikasi dengan bawahan, maka dia harus dapat berkomunikasi secara persuasif dan bersahabat. Ketika berkomunikasi dengan rekan kerja harus saling menghormati dan saat berkomunikasi dengan jajaran manajemen dan konsumen, dia harus dapat melayaninya dengan baik. Menjaga komunikasi yang baik dengan semua orang akan mendorong orang-orang disekitarnya menjadi tim terbaiknya.
3.      Ketrampilan teknis:
Memiliki kemampuan dalam bidang informasi teknologi atau bidang lainnya merupakan keunggulan atau nilai lebih bagi seorang manajer. Memiliki ketrampilan teknis merupakan bekal yang harus dimiliki oleh seorang manajer, sehingga dia tidak hanya memahami konsep, namun juga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi.
4.      Ketrampilan manajemen waktu:
Seorang manajer harus mampu mengalokasikan waktu untuk mendapatkan hasil yang optiomal. Kemampuan ini akan diuji pada saat menyusun rencana sebuah project, dimana tidak hanya masalah manajemen waktu saja yang harus diperhatikan, tapi juga membuat skala prioritas.
5.      Ketrampilan membuat keputusan:
Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan dapat meninjau secara komprehensif, termasuk memberikan solusi dalam memecahkan masalah adalah ketrampilan yang harus dimiliki setiap manajer. Mengambil keputusan hendaklah tidak dilakukan dengan terburu-buru, namun seringkali manajer harus mengambil keputusan dengan cepat di saat yang mendesak.
6.      Ketrampilan kepemimpinan:
Manajer harus benar-benar menjadi seorang pemimpin dan tidak mengindahkan hal-hal yang tidak perlu. Menjalankan program kerja dan evaluasi membutuhkan komitmen dan ketegasan. Manajer yang tangguh akan mendorong terciptanya trust di lingkungan kerjanya dan menciptakan teamwork yang solid.
Berbagai ketrampilan tersebut merupakan skill dasar yang harus dimiliki seorang manajer. Dengan memiliki ketrampilan manajemen tersebut, maka seorang manajer dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan efektif.

2.      Organisasi
a.       Definisi Organisasi
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uangmaterialmesinmetodelingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
·         Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
·         James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
·         Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
·         Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

b.      Pentingnya mengenal organisasi
Kepribadian akan muncul dan berkembang dengan seiringnya waktu. Kepribadian kita pun tidak bisa terbentuk karena pendidikan formal yang kita jalani. Kenapa ? karena pendidikan formal itu hanya membentuk hardskill kita. Lalu dimana kita bisa membentuk kepribadian kita ? Ya,dengan mengikuti suatu organisasi. Kita mungkin berpikir ‘untuk apa mengikuti kegiatan yang kerjanya cuma menghabiskan waktu dan tenaga ?’. Itu adalah salah besar, karena berorganisasi sama saja dengan mendidik kita untuk jadi makhluk sosial. Dengan berorganisasi, kita diajari cara menghargai pendapat dan perbedaan serta cara memimpin yang baik. Dengan begitu softskill kita akan berkembang dan nantinya akan sangat digunakan dalam dunia kerja.
Organisasi memiliki jiwa, karakter, jati diri, sejarah, kisah, suka, sedih, cita-cita, harapan dan lain-lain. Ada beberapa hal yang harus kita sadari dalam berorganisasi. Bahwa organisasi ini milik banyak orang, semua anggota, bukan milik pengurus atau ketua. Sedemikian banyak orang yang memiliki karakter, sifat, bahasa, kebiasaan yang berbeda memberi kita kesempatan belajar jenisjenis manusia. Jika organisasi tersebut memang tidak bisa diperbaiki dari dalam, dengan atau tanpa kehadiran kita, memang sebaiknya kita keluar. Tetapi jika kita berpikir lebih luas karena organisasi ini dapat memberi manfaat bagi banyak orang, dan kita merasa mampu memperbaikinya, sebaiknya kita tetap bertahan. Seringkali organisasi ditangani secara salah, dan mungkin kita orang yang terpilih untuk berperan lebih. Apa yang kita tahu, tidak ada usaha yang sia-sia. Membangun organisasi, sejatinya juga membangun kepribadian kita. Apalagi jika dalm usia muda sudah mengenal dunia organisasi.
Tapi, jangan berpikir kalau kita hanya ikut-ikutan saja dalam mengikuti suatu organisasi kita langsung mempunyai kepribadian yang bagus. Karena dalam pembentukan kepribadian itu butuh proses. Apabila kita dalam organisasi tersebut sangat berperan dalam kegitan dan mempunyai tujuan yang jelas serta memiliki benih sifat kepemimpinan, tanggung jawab, bijaksana, dan sebagainya untuk mengikuti suatu organisasi kemahasiswaan dengan harapan dapat mengembangkan sifat-sifat tersebut sehingga terbentuklah kepribadian yang baik.
Setelah kita tau bagaimana organisasi itu sangat membentuk kepribadian seseorang dengan sangat luarbiasa. Pasti betapa ruginya orang yang hanya berdiam diri tanpa melakukan suatu kegiatan. Apalagi kini kita sudah mengenal apa itu suatu organisasi. Mumpung kita para mahasiswa yang masih mencari kepribadian, pasti bila mengikuti organisasi sangat membantu kita dalam pembentukan kepribadian itu sendiri.

c.       Bentuk-bentuk organisasi
1.      Organisasi Lini
Organisasi Garis / Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang   langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya. Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol.
·         Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang
·         Selain top manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
·         Jumlah karyawan sedikit
·         Sarana dan alatnya terbatas
·         Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top manajer
·         Organisasi kecil
Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah :
1.      Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando.
2.      Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar
3.      Proses decesion making berjalan cepat
4.      Disiplin dan loyalitas tinggi
5.      Rasa saling pengertian antar anggota tinggi
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
1.      Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis
2.      Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
3.      Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
4.      Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi

2.      Organisasi Lini dan Staf
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung
Ciri-ciri :
·         Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
·         Karyawan banyak
·         Organisasi besar
Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi:
·         Personel lini
·         Personel staf
Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah :
·         Ada pembagian tugas yang jelas
·         Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
·         Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
·         Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place
·         Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
·         Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan
·         Proses decesion makin berliku-liku
·         Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem patronage
·         Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya
    
3.      Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut.
      Ciri-ciri :
·         Organisasi kecil
·         Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
·         Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
·         Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
·         Pengawasan dilakukan secara ketat
Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah :
·         Program tearah, jelas dan cepat
·         Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
·         Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
·         Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik
·         Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik
·         Solidaritas antar anggota yang tinggi
·         Moral serta disiplin keija yang tinggi
·         Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik
·         Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
·         Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
·         Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah :
·         Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
·         Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit dilaksanakan
·         Insiatif perseorangan sangat dibatasi
·         Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang tertentu
·         Menekankan pada rutinitas tugas - kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
·         Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
·         Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
·         Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan
Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut :
·         Lingkungan stabil
·         Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
·         Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional

4.      Organisasi Lini dan Fungsional
Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif/ presidium/plural executive” dan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat formal atau informal,komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara khusus.
      Ciri-ciri :
·         Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
·         Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
·         Pembagian kerja dan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon
·         Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, ketua-ketua seksi, dan para petugas
·         Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. Organisasi ini hanya dipakai sesuai kebutuhan atau kegiatan
·         Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif
·         Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama
·         Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk satgas
Kebaikan dari struktur organisasi ini adalah :
·         Solodaritas tinggi
·         Disiplin tinggi
·         Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
·         Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
·         Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
·         Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan
·         Usaha kerjasama bawahan mudah digalang
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah:
·         Kurang fleksibel dan tour of duty
·         Spesialisasi memberikan kejenuhan
·         Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan anggota organisasi
·         Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab melebihi yang lain
·         Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja
·         Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan didasarkan pada kolektivitas
·         Organisasi panitia biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi

5.      Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen.
Organisasi komite terdiri dari :
·         Executive Committe (Pimpinan komite) yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini.
·         Staff Committee yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah:
·         Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
·         Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
·         Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Kelemahan dari struktur organisasi ini adalah:
·         Proses decesion making sangat lamban
·         Biaya operasional rutin sangat tinggi
·         Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab

d.      Prisip-prinsip organisasi
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
·         Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
·         Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
·         Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
·         Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
·         Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
·         Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
·         Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin  cepat tercapai.

e.       Sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi
Penyebab kegagalan:
1.      Kurangnya kehandalan
SDM dan tidak kompeten dalam manajerial serta kurangnya pengalaman ketika menjalankan strategi perusahaan.
2.      Kurangnya pemahaman bidang usaha yang di ambil karena tidak dapat memvisualisasikandengan jelas usaha yang akan digeluti.
3.      Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan (modal dan kendali kredit).
4.      Gagal dalam perencanaan. Kegagalan dalam menerapkan rencana biasanya karena rencana yang telah dibuat berdasarkan pengalaman orang lain atau sebuah idealis yang belum pernah diaplikasikan.
5.      Tempat usaha dan okai yang kurang memadai.
6.      Kurangnya pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan bahan baku dan sarana peralatan.
7.      Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi perubahan teknologi.
8.      Hambatan birokrasi
9.      Keuntungan yang tidak mencukupi
10.  Tidak adanya produk yang baru.

Keuntungan organisasi:
1.      Otonomi
2.      Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
3.      Kontrol finansial

Langkah menuju keberhasilan:
1.      Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas
2.      Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko, baik waktu maupun uang
3.      Membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan dan menjalankannya
4.      Mengembangkan hubungan, baik dengan mitra usaha maupun dengan semua pihak yang terkaitdengan kepentingan perusahaan.





Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar